CARA MUDAH AQIQAH DI JOGJA
Secara bahasa, aqiqah memiliki arti “memotong” yang berasal dari bahasa arab “al-qat’u”. Terdapat juga definisi lain aqiqah yaitu “nama rambut bayi yang baru dilahirkan”. Menurut istilah, aqiqah adalah proses kegiatan menyembelih hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
Aqiqah biasanya dilakukan pada hari
ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran seorang anak. Bagi anak laki-laki,
untuk melaksanakan aqiqah wajib memotong dua ekor kambing sementara anak
perempuan satu ekor kambing saja.
Berikut penjelasan lengkap mengenai aqiqah,
yang dihimpun dari berbagai sumber.Pelaksanaan aqiqah adalah ajaran Rasulullah
SAW. Dilihat dari sisi hukumnya, aqiqah dibedakan menjadi dua yaitu berhukum
sunnah dan wajib. Pembagian ini berdasarkan pada dalil-dalil dan tafsir yang
telah dilakukan oleh para ulama.
Secara
sunnah, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang harus diutamakan.
Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta
yang cukup) maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya saat anak
tersebut masih bayi. Sementara bagi orang yang kurang atau tidak mampu,
pelaksanaan aqiqah dapat ditiadakan.
Secara
wajib, menurut hadist riwayat Ahmad yang berbunyi “Anak-anak itu tergadai
(tertahan) dengan aqiqahnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh,
dicukur kepalanya dan diberi nama.” (HR Ahmad), aqiqah wajib dilakukan. Dengan
berpatokan pada hadist di atas, para ulama menafsirkan bahwasanya seorang anak
tidak dapat memberi syafaat pada orangtuanya apabila ia belum diaqiqah. Meski
demikian, pendapat ini masih kalah dengan pendapat bahwa aqiqah adalah sunnah
sehingga ditolak oleh banyak ulama.
1. Waktu
yang dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah:
Rasulullah
bersabda: “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari
ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”
Berdasarkan
sabda Rasulullah SAW ini, maka para ulama menyepakati bahwa waktu pelaksanaan
aqiqah yang paling baik adalah pada hari ke-7 semenjak hari kelahiran. Namun
jika berhalangan karena sesuatu dan lain hal, aqiqah dapat dilaksanakan pada
hari ke-14 atau hari ke-21.
Namun jika seseorang tersebut berada
dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka kewajiban melaksanakan
aqiqah pun gugur. Karena, apabila memang benar-benar tidak mampu, seorang
muslim diperbolehkan untuk meninggalkan atau tidak melakukan ibadah aqiqah ini.
2.
Syarat-syarat dalam memilih hewan untuk aqiqah:
Tata cara aqiqah dalam Islam
menganjurkan hewan qurban untuk disembelih. Hewan dengan kriteria yang serupa
dengan hewan kurban seperti kambing dan domba yang sehat adalah yang sebaiknya
dipilih untuk prosesi aqiqah. Umur dari hewan ternak ini pun tidak boleh kurang
dari setengah tahun.
3. Membagi
daging hewan hasil aqiqah:
Dalam tata cara aqiqah menurut agama
Islam, daging aqiqah yang sudah disembelih harus dibagikan kepada para tetangga
dan kerabat. Namun terdapat perbedaan antara daging hasil aqiqah dengan daging
kurban. Dalam bentuk pembagiannya, daging aqiqah harus diberikan dalam keadaan
yang sudah matang, tidak boleh masih dalam kondisi mentah layaknya daging kurban.
Hadits Aisyah r.a: “Sunnahnya dua
ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.
Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan
disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)
Orang yang memiliki hajat dan
keluarganya juga disunnahkan untuk mengonsumsi daging aqiqah. Sementara,
sepertiga daging lainnya diberikan pada tetangga dan fakir miskin.
Hal ini seperti yang tertuang dalam
firman Allah SWT: “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan,
dengan perasaan senang”. - Q.S. Al-Insan (8)
4. Memberi
nama anak pada saat aqiqah:
Dalam tata cara aqiqah, pada saat
menyelenggarakannya disunnahkan juga untuk mencukur rambut si bayi dan
memberinya nama yang memiliki arti yang baik. Karena, nama yang baik kelak akan
mencerminkan perilaku serta akhlaknya kepada Allah SWT dan lingkungan sekitarnya.
5. Prosesi
mencukur rambut pada saat aqiqah:
Mencukur rambut adalah salah satu
hal yang terdapat dalam tata cara aqiqah. Rasulullah SAW sangat menganjurkan
agar melakukan cukur rambut pada anak yang baru lahir di hari ke-7 nya. Dalam
tata cara aqiqah menurut Islam, tidak terdapat hadits yang menjelaskan
bagaimana seharusnya mencukur rambut si anak. Namun yang jelas pencukuran harus
dilakukan dengan merata. tak lupa pada prosesi ini setiap masyarakat biasanya
memeriahkan dengan membuat panggung atau background
Aqiqah yang meriah untuk prosesi aqiqah untuk anaknya
6. Bacaan doa saat menyembelih hewan
aqiqah:
Berikut adalah bacaan doa yang harus
dilafazkan ketika melakukan penyembelihan terhadap hewan aqiqah:
"Bismillah,
Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati
muhammadin."
Artinya : “Dengan nama Allah, ya
Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat
Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)
7. Bacaan doa
bagi bayi yang diaqiqahkan:
Berikut ini adalah bacaan doa
bagi anak yang sedang diaqiqah:
"U'iidzuka
bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli
'ainin laammah."
Artinya : "Saya perlindungkan
engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan
syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."
sekarang di jogja ada aqiqah jogja murah 2020 yang mempunyai banyak promo dan memudahkan ibadah aqiqah anda di musim pademi sekarang
Komentar
Posting Komentar